Inteligensi super

Pada suatu ujian praktek fisika, ada 2 siswa (satu siswa jenius dan siswa biasa). Kedua siswa tersebut diberi masing – masing barometer dan pertanyaan yang sama mengenai apa yang harus dilakukan dengan barometer tersebut untuk mengukur tinggi suatu gedung bertingkat. Ternyata ada perbedaan jawaban yang diutarakan oleh 2 siswa tersebut. Jawabannya adalah :

Siswa biasa : ada 1 metode untuk mengukur tinggi gedung bertingkat tersebut, yakni naik ke puncak gedung tersebut dengan membawa barometer kemudian dengan menghitung selisih ketinggian barometer saat di puncak gedung dan saat di bawah dapat dihitung ketinggian gedung tersebut.

Siswa jenius : ada 3 cara untuk mengetahui ketinggian gedung tersebut yaitu :

• Sama dengan metode yang diutarakan siswa biasa.

• Naik ke puncak gedung tersebut kemudian menjatuhkan barometer tersebut ke tanah, ukur waktu yang diperlukan oleh barometer sampai ke tanah. Dengan menggunakan rumusan benda jatuh bebas dapat dihitung ketinggian gedung tersebut.

• Mendatangi pemilik gedung kemudian bertanya : ”maukah anda memberi tahu kepada saya berapa ketinggian gedung yang dimaksud dan barometer ini sebagai hadiahnya?”

Jadi kesimpulannya seseorang yang mempunyai otak jenius atau inteligensi super mempunyai tinjauan terhadap suatu masalah secara lebih luas tidak terpaku pada suatu tinjauan tertentu. memang kadang – kadang agak nyeleh dan sukar untuk diterima oleh umum. Akan tetapi, setelah dia menjelaskan pendapatnya secara detail dan kita pelajarinya, toh akhirnya kitya dapat mengerti dengan pola pikirnya. Walaupun seseorang dengan inteligensi super dapat memecahkan berbagai masalah yang sulit dipecahkan. Akan tetapi, bukan berarti inteligensi super dapat menjamin kesuksesan disegala hal.